Adab Kepada Guru
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary
Adab Kepada Guru merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mencetak Generasi Rabbani. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 26 Al-Muharram 1442 H / 15 September M.
Kajian Islam Ilmiah Tentang Adab Kepada Guru
Kita telah membahas dua poin, yaitu adab kepada orang tua dan juga adab kepada guru dan ahli ilmu. Ini adalah dasar dari adab yang harus ditanamkan kepada anak-anak kita dan juga kepada murid-murid kita. Hal ini agar dia bisa berakhlak yang baik kepada orang tua dan juga berakhlak kepada guru-gurunya atau ahli ilmu.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan dalam hadits:
ليس منَّا مَنْ لم يرحمْ صغيرَنا، وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا، ويَعْرِفْ لعالِمِنا حقَّهُ
“Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi yang muda, tidak menghormati yang tua, dan tidak mengetahui hak orang-orang alim diantara mereka.” (HR. Ahmad)
Jadi ada hak ahli ilmu atau pun guru yang harus ditunaikan oleh para murid. Dan mungkin hari ini ini kita mengalami krisis adab murid kepada guru. Mungkin hari ini penanaman akhlak itu memang kurang atau memang ini tidak diajarkan dan dibiasakan sejak dari rumah, orang tua tidak menanamkan untuk hormat kepada guru. Sehingga anak-anak murid sekarang ini cenderung meremehkan ataupun merendahkan guru, tidak menghormatinya, tidak mempedulikannya dan tidak mengindahkan kata-katanya. Atau juga guru hari ini tidak menjaga image mereka sebagai guru sehingga diremehkan oleh murid-murid mereka. Maka adab murid kepada guru ini perlu diperhatikan.
Kita lihat hari ini murid itu kadang-kadang tidak mendengarkan arahan gurunya. Suatu ketika mungkin ada kondisi anak-anak berkumpul di masjid, mereka bising ataupun ribut, biasa anak-anak berkumpul. Lalu pada saat itu guru datang menenangkan dan menyuruh anak-anak ini untuk diam, tapi ternyata murid-muridnya tidak mengindahkan instruksi gurunya. Si guru bersusah-payah untuk menenangkan atau mendiamkan murid-muridnya dan seolah-olah kata-katanya dianggap angin lalu dan tidak didengar oleh para murid tersebut. Ini adalah kondisi ataupun situasi yang mungkin sering kita lihat di sekolah-sekolah.
Disinilah pentingnya kita menanamkan adab murid kepada guru. Dan ini perlu juga kerjasama dengan orang tua di rumah. Orang tua perlu juga menanamkan ini kepada anak-anak mereka untuk menghormati guru. Ini adalah salah satu kunci kesuksesan anak tersebut untuk menuntut ilmu, yaitu dia menghormati ahli ilmu.
Apalagi pada hari ini terkesan bahwa guru itu seolah-olah dibayar, sehingga anak didik bebuat sesuka hati mereka kepada guru yang mereka pandang guru adalah pekerja, bukan orang yang harus dihormati tapi pekerja yang harus melayani dan berkhidmat kepada murid-muridnya. Maka kesan seperti ini harus dihilangkan dari dunia pendidikan. Tentunya tidak akan seimbang nilai materi yang kita keluarkan dengan ilmu yang didapatkan oleh anak-anak kita.
Ini yang perlu dipahami juga oleh para orang tua. Bahwa biaya yang mereka keluarkan itu tidaklah sebanding dengan ilmu yang didapat oleh anak-anak mereka di sekolah. Apalagi akhlak yang diajarkan itu, bukanlah perkara yang mudah menanamkan akhlak itu kepada anak-anak. Maka perlu kerja sama dari para orang tua bahwa dari rumah itu anak memang sudah diajarkan untuk menghormati guru-guru mereka di sekolah. Sehingga tidak ada kesan murid meremehkan guru.
Memang sekarang ada undang-undang KPAI sehingga guru juga berhati-hati dalam mendidik, tidak sembarangan memukul. Namun janganlah hal itu mengakibatkan murid itu merendahkan guru, semena-mena terhadap guru, seolah-olah guru adalah sesuatu yang mereka bayar dan harus berkhidmat untuk mereka dan harus memberikan kepuasan kepada mereka. Hal ini tentunya satu nilai yang negatif di dalam dunia pendidikan.
Dan tentunya merupakan hak ilmu adalah menghormati ahlinya, itu hak ilmu yang harus kita tunaikan. Dan tentunya kalau kita berkaca kepada generasi salaf kita, bagaimana mereka melayani dan berkhidmat untuk guru-guru mereka, bersikap lembut dan bergaul dengan mereka, bahkan kadang-kadang mereka berkorban perasaan untuk menimbang dan mentolerir guru-guru mereka.
Guru juga manusia yang kadang-kadang juga silaf, tapi coba kita perhatikan dahulu para salaf begitu menghormati guru-guru mereka. Bahkan mereka pandang guru itu adalah pengganti orang tua di rumah, dia punya hak sama seperti orang tua di rumah seperti misalnya tidak membentak, tidak mengeraskan suara di majelis mereka. Ini adab penuntut ilmu yang paling dasar, yaitu adab kepada gurunya sebelum adab-adab yang lainnya.
Tentunya percuma jika kita lihat hari ini murid-murid yang menuntut ilmu dari gurunya tapi dia merendahkan gurunya. Yang lebih parah lagi adalah murid-murid yang menghakimi gurunya dengan mentahdzir tanpa alasan. Itu sungguh akhlak yang sangat tercela.
Kalau guru salah, tentunya ada kewajiban kita untuk menasehati guru dengan cara yang bijaksana. Seperti salah seorang murid Imam Malik yang ketika ditanya Imam Malik tentang menyala-nyala jari-jemari waktu wudhu, Imam Malik mengatakan itu tidak perlu dilakukan. Salah seorang muridnya mengetahui ada hadits tentang hal. Imam Malik salah dalam hal ini dan muridnya tahu, tapi murid itu tidak membantah ataupun tidak menginterupsi Imam Malik di majelis tersebut. Ketika orang-orang sudah bubar, maka beliau mendatangi Imam Malik dan menyampaikan bahwa ada hadits tentang menyala-nyalai jari.
Inilah adab. Walaupun kita tahu guru kita salah, tapi ada adab kita untuk menasehati dan meluruskan kesalahannya, jangan dimuka umum untuk mempermalukannya dan seolah-olah saya lebih pintar daripada guru saya, saya lebih hebat daripada guru saya.
Ilmu juga punya hak terhadap kita untuk memuliakan ahlinya. Dan termasuk salah satu hak ilmu adalah menyandarkan ilmu itu kepada ahlinya. Ketika kita mendapatkan ilmu dari Fulan, maka kita katakan ini dari Fulan. Itu termasuk amanah ilmiah.
Mungkin hari ini kita melihat krisis adab murid kepada guru. Ini yang harus kita perbaiki. Karena kita tidak akan sukses menjadi penuntut ilmu kalau kita tidak memiliki adab yang baik kepada guru-guru kita ataupun kepada orang yang telah mendermakan ilmunya kepada kita. Ini harus ditanamkan sejak dini, sehingga sejak kecil dia sudah terbiasa untuk hormat kepada guru.
Dan sepertinya ini adalah adab yang dahulu ditanamkan di sekolah-sekolah, tapi sekarang adab ini sepertinya sudah mulai terangkat ataupun sudah mulai lemah ataupun sudah mulai hilang. Tidak tahu sekarang ini bagaimana pandangan murid terhadap guru. Kalau dulu, kita begitu hormat kepada guru. Guru masuk ke dalam kelas itu tidak ada yang bersuara, semuanya diam, duduk tenang, tidak membuat kegaduhan. Tapi hari ini kita lihat sungguh memprihatinkan. Ketika guru ada di depan kelas, murid-murid seolah-olah menganggap guru itu tidak ada, mereka membuat kegaduhan, lari sana lari sini, kejar-kejaran dan lain sebagainya.
Bagaimana penjelasan selanjutnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini..
Download mp3 Kajian Adab Kepada Guru
Podcast: Play in new window | Download
Lihat juga: Cara Mendidik Anak dan Pentingnya Mencetak Generasi Rabbani
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49031-adab-kepada-guru/